Satelit Telkom 3S sukses meluncur ke angkasa, disaksikan para tamu penting termasuk jajaran petinggi Telkom. CEO Telkom, Alex J. Sinaga pun mengungkapkan rasa leganya Telkom 3S sudah melewati masa krusial.
Seperti diberitakan, Satelit Telkom 3S yang membawa 42 transponder akhirnya sukses diluncurkan sesuai jadwal dari Guiana Space Center di Kourou pada 14 Februari 2017 tepat pukul 18.39 waktu setempat.
"Bebannya sudah lepas, karena sudah melewati masa krusial, alhamdulillah. Sudah bisa tidur," sebut Alex dengan wajah semringah. "Habis ini masih ada sambutan-sambutan," tambah dia.
Dalam hitung mundur jelang peluncuran, seluruh tamu VVIP termasuk Alex yang tadinya duduk manis mengamati dari ruang kendali Jupiter, dipersilakan untuk pindah ke balkon.
Dari balkon, semua yang hadir dari situ bisa melihat dari jarak 12 kilometer ketika roket satelit Telkom 3S perlahan mulai mengeluarkan api dan terbang melintas udara menembus awan.
Semua bersorak gembira. Seperti melihat kembang api menyala di malam Tahun Baru. Para petinggi Telkom, khususnya Direktur Utama Alex J. Sinaga, tak kuasa menahan senyum lebarnya.
Sekembalinya ke control room, Alex langsung saling berbagi keharuan dan kebahagian. Sambil melakukan tos, ia pun setengah berteriak. "Mantap. Sukses!"
Hingga berita ini diturunkan, seluruh pihak yang ada di ruang kendali Jupiter masih terus memantau sembari menyaksikan roket sang pembawa satelit Telkom 3S terus menjelajah angkasa.
Slot orbit yang akan jadi tempat mampir Telkom 3S adalah slot 135,5 BT. Telkom sengaja memposisikan satelitnya di slot orbit itu untuk pengetesan terlebih dahulu, khususnya untuk transponder C-Band dan Extended C-Band. Alasannya karena di slot orbit 118 BT masih ada satelit Telkom 2 yang beroperasi.
Setelah pengetesan berjalan lancar, dan tiga kali mengelilingi bumi selama 10-15 hari, satelit Telkom 3S ini akan didorong oleh roket peluncur internal untuk masuk orbit 118 BT di ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan bumi.
Alasan kenapa slot orbitnya harus di 36 ribu kilometer, di situlah ketinggian yang tepat untuk Telkom 3S bercokol untuk mengikuti rotasi bumi. Sementara 118 BT merupakan latitude untuk derajat ketinggian tepat di atas Pulau Kalimantan, sehingga sinyal yang diterima Indonesia di darat bisa maksimal. (rou/fyk)
Seperti diberitakan, Satelit Telkom 3S yang membawa 42 transponder akhirnya sukses diluncurkan sesuai jadwal dari Guiana Space Center di Kourou pada 14 Februari 2017 tepat pukul 18.39 waktu setempat.
"Bebannya sudah lepas, karena sudah melewati masa krusial, alhamdulillah. Sudah bisa tidur," sebut Alex dengan wajah semringah. "Habis ini masih ada sambutan-sambutan," tambah dia.
ALex J Sinaga. Foto: rou |
Dalam hitung mundur jelang peluncuran, seluruh tamu VVIP termasuk Alex yang tadinya duduk manis mengamati dari ruang kendali Jupiter, dipersilakan untuk pindah ke balkon.
Dari balkon, semua yang hadir dari situ bisa melihat dari jarak 12 kilometer ketika roket satelit Telkom 3S perlahan mulai mengeluarkan api dan terbang melintas udara menembus awan.
Semua bersorak gembira. Seperti melihat kembang api menyala di malam Tahun Baru. Para petinggi Telkom, khususnya Direktur Utama Alex J. Sinaga, tak kuasa menahan senyum lebarnya.
Sekembalinya ke control room, Alex langsung saling berbagi keharuan dan kebahagian. Sambil melakukan tos, ia pun setengah berteriak. "Mantap. Sukses!"
Hingga berita ini diturunkan, seluruh pihak yang ada di ruang kendali Jupiter masih terus memantau sembari menyaksikan roket sang pembawa satelit Telkom 3S terus menjelajah angkasa.
Slot orbit yang akan jadi tempat mampir Telkom 3S adalah slot 135,5 BT. Telkom sengaja memposisikan satelitnya di slot orbit itu untuk pengetesan terlebih dahulu, khususnya untuk transponder C-Band dan Extended C-Band. Alasannya karena di slot orbit 118 BT masih ada satelit Telkom 2 yang beroperasi.
Setelah pengetesan berjalan lancar, dan tiga kali mengelilingi bumi selama 10-15 hari, satelit Telkom 3S ini akan didorong oleh roket peluncur internal untuk masuk orbit 118 BT di ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan bumi.
Alasan kenapa slot orbitnya harus di 36 ribu kilometer, di situlah ketinggian yang tepat untuk Telkom 3S bercokol untuk mengikuti rotasi bumi. Sementara 118 BT merupakan latitude untuk derajat ketinggian tepat di atas Pulau Kalimantan, sehingga sinyal yang diterima Indonesia di darat bisa maksimal. (rou/fyk)
Sumber
comment 0 comments
more_vert