Berita palsu atau hoax terus menggurita di media sosial. Untuk meredam peredaran hoax itu dinilai lebih sulit ketimbang harus memblokir pornografi.
Begitu yang diucapkan oleh Country Manager F5 Networks Indonesia, Fetra Syahbana. Disampaikan Fetra bahwa belum ada ukuran pasti apakah itu berita hoax atau tidak.
"Tidak semua yang di publish itu hoax, how do we know? Ini hoax atau tidak. Kecerdasan pembaca yang dituntut. Karena kalau publish dibatasi, itu bukan media sosial lagi namanya," ungkap Fetra di Jakarta, Kamis, (9/2/2017).
Lebih jelas lagi, Fetra mengatakan hoax yang berbentuk informasi tidak bisa diketahui sampai ada yang mengklarifikasinya.
Kondisi tersebut berbanding terbalik bila harus memblokir konten pornografi. Dikarenakan pornografi sudah jelas standarisasinya seperti apa, sehingga bisa ditutup aksesnya di internet.
"Konten porno, jelas seperti apa yang berupa gambar dan bisa kita blokir. Sementara kalau berita, mana kita tahu itu benar atau salahnya," jelasnya.
(fyk/fyk)
Sumber
comment 0 comments
more_vert