Saat banyak perusahaan teknologi raksasa yang menentang Presiden Donald Trump, Intel mengambil langkah yang berbeda.
Perusahaan pembuat chip prosesor itu sowan ke presiden Trump di Gedung Putih sebelum membangun pabrik semikonduktor anyarnya. Pabrik anyarnya itu akan dibangun di Arizona, dan akan menghabiskan dana sebesar USD 7 miliar.
Dalam kunjungannya ke Oval Office tersebut, CEO Intel Brian Krzanich sempat berfoto bersama Trump sambil memegang wafer -- yang nantinya akan menjadi chip prosesor --, demikian dikutip dari The Verge, Kamis (9/2/2017).
Fab 42 -- nama pabrik tersebut -- diperkirakan bisa menciptakan sekitar 10 ribu lapangan kerja anyar. Dan hal ini seperti memenuhi keinginan Trump yang sudah sering ia ungkapkan, yaitu meminta para perusahaan teknologi untuk membangun pabriknya di Negeri Paman Sam tersebut.
Foto: Reuters |
Namun jika ditilik lebih jauh, Fab 42 sebenarnya tak ada kaitannya dengan Trump. Pasalnya Intel juga sudah mengaku kalau mereka tak mendapat insentif apa pun dalam proyek ini.
Intel sudah mulai membangun pabrik tersebut pada 2011, dan sudah sempat mendapat kunjungan dari Presiden AS saat itu, Barack Obama. Namun sayangnya pembangunan Fab 42 terhenti pada 2014 lalu.
Penyebabnya kemungkinan adalah melambatnya penjualan PC dan kegagalan Intel mengikuti tren perangkat mobile. Namun kini Intel kembali melanjutkan pembangunan pabrik tersebut untuk merakit prosesor generasi terbarunya.
Prosesor anyar itu membutuhkan peralatan baru untuk proses produksinya. Dan Intel benar-benar membutuhkan prosesor anyar tersebut untuk bisa bersaing dengan teknologi yang dipakai di ARM, yang mendominasi pasar prosesor mobile. (asj/fyk)
Sumber
comment 0 comments
more_vert