Xiaomi baru saja mengumumkan telah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan menggandeng Erajaya dan dua manufaktur lokal, yaitu Tata Sarana Mandiri (TSM) dan Sat Nusapersada.
Sejumlah siasat telah dirancang oleh Xiaomi dalam memenangi persaingan vendor-vendor ponsel di pasar Indonesia. Itu diungkapkan langsung oleh Senior Vice President Xiaomi, Xiang Wang, dalam wawancara eksklusif dengan beberapa media.
"Kami sadar sebagai perusahaan yang bermain di bisnis ponsel pintar, kompetisi sangat kuat dan kami dituntut untuk fokus dan harus mengerahkan sumber daya yang kami miliki," ungkap Wang.
Wang mengatakan bahwa Xiaomi masih merupakan perusahaan rintisan (startup) ponsel pintar asal China. Sebelum memenuhi TKDN, sebelumnya Xiaomi fokus untuk menggarap bisnis ponselnya di India pada tahun lalu.
"Kami percaya pasar Indonesia sangat penting bagi kami dan akan mengerahkan sumber daya kami, karena kami memiliki banyak Mi Fans paling aktif di seluruh dunia dan kami mau memboyong lebih banyak produk. Mulai tahun lalu, kami penuhi TKDN melalui kerjasama Erajaya dan kami akan menghadirkan banyak produk ke Indonesia," tutur Wang.
Misalnya seperti Redmi Mi5 direncanakan salah satu produk yang akan diboyong oleh Xiaomi untuk diproduksi di Indonesia. Namun dikarenakan itu ponsel kategori high end, Xiaomi dan manufkatur masih memilih produk mana yang akan diprioritaskan masuk ke Indonesia.
"Memastikan mana yang harganya lebih terjangkau untuk konsumen karena kompetisi sangat ketat di segmen atas," imbuh dia.
Menyadari kompetisi persaingan pasar smartphone di Indonesia begitu kuat, Xiaomi punya cara tersendiri untuk memikat konsumen agar membeli produknya. Caranya adalah tetap menawarkan harga terjangkau tapi sudah dibenamkan spesifikasi yang mumpuni.
"Karena mimpi perusahaan kami untuk memberikan inovasi dan teknologi yang bisa dipakai oleh semua orang. Makin banyak yang pakai, maka makin baik. Itulah kenapa kami membuat ponsel spesifikasi tinggi dibandingkan kompetitor," ucap Wang.
"Harga kita (Xiaomi) selalu 20-30 persen lebih murah dan spesifikasi kami setidaknya dua kali lebih tinggi dari kompetitor. Itulah cara kami berkompetisi, keinginan kami memboyong teknologi ke semua segmen masyarakat," tutur pria yang telah bergelut di dunia semikonduktor dan komunikasi selama 20 tahun ini. (asj/asj)
Sumber
comment 0 comments
more_vert