Lewat postingan di Facebooknya, Mark Zuckerberg -- CEO Facebook -- angkat bicara soal kebijakan imigrasi yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Buyutku berasal dari Jerman, Austria dan Polandia. Sementara orang tua Priscilla adalah pengungsi dari China dan Vietnam. AS adalah negaranya imigran, dan kita harus bangga atas hal itu," tulis Zuck pada awal postingannya itu.
Menurutnya, ia khawatir terhadap dampak dari kebijakan imigrasi yang ditetapkan oleh Trump, yaitu untuk membangun tembok sepanjang perbatasan AS dan Meksiko, termasuk memprioritaskan deportasi imigran gelap di AS yang berasal dari Meksiko.
"Kita memang perlu mengamankan negara ini, namun harusnya kita melakukan hal itu dengan berfokus pada orang-orang yang memang berbahaya," lanjutnya, seperti dikutip detikINET dari Business Insider, Sabtu (28/1/2017).
Menurutnya, tingkat keamanan warga AS akan menurun jika pihak berwajib diberi pekerjaan lebih banyak -- untuk mendeportasi imigran gelap Meksiko --. Padahal para imigran gelap itu -- menurut Zuck -- tak berbahaya, dan mereka akan hidup dalam ancaman deportasi.
Seperti diketahui, Trump berencana membangun tembok di perbatasan antara Amerika dengan Meksiko. Trump beralasan Meksiko telah banyak mengambil keuntungan dari negaranya.
"Meksiko telah mengambil keuntungan dari AS cukup lama. Defisit perdagangan besar & sedikit bantuan di perbatasan sangat lemah harus berubah, sekarang," seru Trump pada akun Twitternya @realDonaldTrump, Jumat (27/1/2017).
Pernyataan Trump tersebut kemudian di-retweet pada akun Twitter resmi Presiden Amerika @POTUS. Sebelumnya Trump mengatakan alasannya membangun tembok untuk mencegah masuknya imigran gelap dan penyelundup narkoba. Hal itu disampaikan saat berpidato di Kementerian Keamanan Dalam Negeri, hari Rabu (25/01/2017).
Trump juga telah menandatangani surat keputusan pembangunan tembok, yang panjangnya bisa mencapai 2.000 mil dengan biaya miliaran dolar. Dia akan membebankan biaya yang diperkirakan sekitar US$ 8 miliar pada pemerintah Meksiko.
Dalam pernyataannya, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengecam keras keputusan Trump dan menegaskan Meksiko tidak akan pernah membayar pembangunan tembok itu.
comment 0 comments
more_vert