Telkom yang punya pengalaman 40 tahun mengelola bisnis satelit di Indonesia segera mencetak sejarah baru jika satelit Telkom 3S sukses meluncur dan masuk orbit.
Satelit Telkom 3S rencananya akan diluncurkan dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan pada 14 Februari waktu setempat antara 06.39 dan 08.05 atau UTC 21:39 dan 23:05 PM. Sementara di Indonesia, peluncurannya diperkirakan pukul 04.39 WIB pada 15 Februari WIB.
"Satelit ini nanti terbang tepat di hari Valentine. Mudah-mudahan bisa membawa cinta buat kita semua. From Kourou with love," kata Sandrine Bielecki, Media Relation Thales Alenia Space, di kantor perusahaan satelit itu di Cannes, Prancis, Jumat (10/2/2017).
Indonesia sendiri pertama kali meluncurkan satelit bernama Palapa A1 dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat, pada 9 Juli 1976. Satelit berbobot 574 kilogram saat peluncuran dilesatkan ke angkasa oleh roket Delta 2914.
Pada masa tersebut, Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) menggunakan Satelit GSO (Geo Stasioner Orbit) setelah AS dan Kanada.
Palapa A1 berikut SKSD memberikan layanan telepon dan faksimili antarkota di Indonesia. Lalu, SKSD menjadi infrastruktur utama pendistribusian program televisi nasional.
Berikutnya adalah Palapa A2 yang diluncurkan pada 11 Maret 1977. Satelit ini menjadi penerus A1 yang berhenti masa operasinya pada 1983. Setelah Palapa A2, berturut-turut adalah Palapa B1 pada 16 Juni 1983 yang diluncurkan oleh roket STS 7. Satelit ini berhenti beroperasi pada 1990.
Di belakang B1, ada satelit Palapa B2P yang diluncurkan oleh roket Delta 6925 pada 21 Maret 1987. Masa bakti satelit ini berakhir pada 1996. Selanjutnya, Palapa B2R yang diluncurkan pada 14 April 1990. Masa bakti satelit ini pada 2000 berakhir.
Berikutnya adalah Palapa B4 yang masa baktinya berakhir pada 2005. Satelit ini diluncurkan pada 14 Mei 1992. Lalu, satelit Indonesia yang ketujuh adalah Telkom 1 pada 13 Agustus 1999. Masa bakti satelit yang diluncurkan oleh roket Ariane 4 ini berakhir pada 2006.
Paling buncit adalah satelit Telkom 2 yang diluncurkan pada 16 November 2005. Hingga kini, satelit ini masih beroperasi. Termutakhir adalah satelit Telkom 3S. Satelit ini masih dalam perencanaan peluncuran. Andai terwujud, Telkom 3S menjadi satelit kesembilan Indonesia.
Telkom 3S diluncurkan sebagai antisipasi meningkatnya permintaan serta dukungan atas pencapaian tujuan strategis TIMES (Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment, dan Services). Seluruh satelit ini merupakan momentum pertumbuhan teknologi komunikasi di Indonesia.
Direktur Network, IT, & Solution Telkom Abdus Somad Arief memprediksi kebutuhan bandwidth satelit terus meningkat walaupun jaringan tulang punggung pita lebar berbasis serat optik juga terus dibangun oleh Telkom dan operator lain, bahkan oleh negara melalui proyek Palapa Ring.
Menurut dia, kehadiran satelit Telkom 3S akan membuat slot orbit 118 derajat Bujur Timur yang ditempati akan menjadi optimal. Sebab, satelit Telkom 3S membawa transponder yang bermain di Standard C-Band, Extended C-band, Ku-band dan Extended Ku-band.
"Ini artinya semua spektrum di slot itu kami optimalkan. Nantinya, Telkom 3S akan berada di atas Pulau Kalimantan," pungkas Abdus Somad yang akrab disapa dengan panggilan ASA ini. (rou/rns)
Sumber
comment 0 comments
more_vert