Pabrikan asal China tersebut bersedia memenuhi ketentuan pemerintah soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) demi merengkuh konsumen Tanah Air. (Baca: Xiaomi Comeback ke Indonesia Pakai Aturan TKDN Lama)
Selain Xiaomi, pabrikan China lainnya, Vivo, giat berpromosi dengan menggaet penyanyi Afgan dan Pevita Pearce sebagai brand ambassador dan meluncurkan ponsel dengan dua kamera depan. (Baca: Vivo V5 Plus Resmi Dijual di Indonesia)
Menanggapi potensi persaingan dengan Xiaomi dan Vivo sebagai sesama brand dari China, Oppo selaku salah satu pabrikan smartphone terbesar di Indonesia punya andalan lain di luar spesifikasi teknis produk.
"Jadi kami tidak bersaing dari sisi spesifikasi, melainkan lebih di sisi pelayanan. Mereka (Xiaomi dan Vivo) kan baru masuk, apakah memang serius membangun jaringan di Indonesia?" kata Media Engagement PT Oppo Indonesia Electronics, Aryo Meidianto, ketika ditemui di Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (12/2/2017).
Aryo mengatakan, sejak pertama kali memasuki Indonesia pada 2013 lalu, Oppo sudah membuka pabrik berikut kantor perwakilan dan pusat servis di berbagai daerah di Indonesia.
Dia mencontohkan kantor Oppo kota Singkawang yang turut menangani pemasaran di daerah sekitar seperti Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang.
Di seluruh Indonesia, menurut Aryo, Oppo memiliki 98 lokasi pusat servis untuk mempermudah pelanggan dalam memperoleh layanan after sales. Operasional Oppo di Singkawang sendiri masih ditopang service center dan gudang di kota Pontianak. Namun, dalam waktu dekat pihak Oppo berencana membangun pusat servis di Singkawang.
Dengan jaringan yang dimilikinya hingga ke kota-kota kecil di seantero Indonesia, Aryo mengaku optimis pihaknya bisa bertahan menghadapi para pemain baru dari China.
"Pabrik serta pendirian kantor dan service center ini menandai komitmen kami di Tanah Air, yang mungkin tidak dilakukan oleh merek lain," pungkasnya.
Data dari firma riset IDC hingga akhir tahun lalu menunjukkan bahwa Oppo duduk di urutan kedua pabrikan smartphone terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 16,7 persen.
Posisi teratas masih dikuasai Samsung dengan market share 32,2 persen. Vendor China lain di luar Oppo dan Lenovo belum terlihat dalam daftar 5 besar pabrikan smartphone Indonesia.
Sumber
comment 0 comments
more_vert