Sementara Sony dan Microsoft melengkapi konsol game buatannya dengan web broser era konsol last-gen. Namun, Nintendo memilih untuk meniadakan web browser untuk Nintendo Switch.
Informasi ini disampaikan langsung oleh CEO Nintendo Tatsumi Kimishima dalam sebuah wawancara. "Segala upaya kami arahkan untuk menjadikan Nintendo Switch sebagai platform video game yang luar biasa, jadi Switch tidak akan mendukungnya (web browser), paling tidak ketika dirilis," ucap Kimishima, dikutip dari The Verge, Sabtu (11/2/2017).
Pernyataan yang disampaikan oleh Kimishima ini cukup membuat gundah calon gamer Nintendo Switch. Pasalnya, belum lama ini telah diberitahu bahwa Nintendo Switch tidak akan hadir dengan aplikasi video streaming, seperti misalnya Netflix.
Jika demikian, paling tidak gamer bisa menikmati konten video melalui web browser. Namun, dengan informasi terbaru ini, jelas sudah bahwa gamer tak akan bisa berselancar di dunia maya lewat perangkat Nintendo Switch.
Padahal, jika dilengkapi dengan web browser, Nintendo Switch akan menjadi sebuah perangkat mobile entertainment yang menyenangkan. Selain bermain game, toh gamer juga bisa mencari informasi lewat internet.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kimishima berbagi informasi terkait game mobile terbarunya, Fire Emblem Heroes. Menurutnya game mobile setelah Super Mario Run ini telah diunduh hingga jutaan kali di hari pertamanya dan telah meraup pendapatan USD 5 juta atau sekitar Rp 66 miliar.
Fire Emblem Heroes pun saat ini menduduki peringkat ketiga top-grossing di App Store iOS di Jepang. Sayang, ketika dicek di Google Play Store Indonesia, game ini belum tersedia di Tanah Air. (mag/rns)
Sumber
comment 0 comments
more_vert