Aplikasi Line terobsesi menjadi yang pertama di tanah air. Untuk itu mereka akan bertransformasi menjadi smart portal dan bukan sekadar aplikasi pesan.
Sepanjang semester kedua 2016, Line di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Di wilayah tier 1 (Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar) pengguna Line meningkat 2,8 kali.
Pengguna di rentan usia 15 - 30 pun turut melonjak hingga 4,2 kali dibanding semester pertama 2016. Selain itu aplikasi Line pun makin meluas pemakaiannya.
"Di kelas middle-income meningkat 3,3 kali. Padahal segmen ini belum kami fokuskan," ungkap Ongki Kurniawan, Managing Director Line Indonesia saat memaparkan rencana bisnis Line 2017 di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Tahun ini, mereka akan makin agresif melakukan sejumlah program agar dapat menjadi aplikasi pesan nomor satu di Indonesia. Dimulai dengan merekrut sumber daya lokal yang terbaik.
"Kami ingin merekrut talenta lokal terbaik. Karena mereka yang mengetahui pasar," kata Ongki.
Mereka pun akan memperluas jangkauan ke kota-kota tier 2 melalui kerjasama dengan berbagai brand, operator telekomunikasi, media dan bahkan pemerintah. Sejumlah inovasi terbaru pun siap mereka telurkan seperti tahun lalu, di mana mereka merilis fitur grup video call, polling group dan lain-lain.
Tidak ketinggalan mereka akan mengolaborasikan dengan berbagai layanan, seperti adanya Line Shopping, Line Pay, Line Jobs dan Line Academy.
"Jadi tidak sekadar aplikasi pesan. Line akan menjadi one stop service untuk semua konten," tutur bos Line Indonesia ini.
Terakhir, Line akan makin giat menggelar acara offline yang dapat mengasah kemampuan talenta lokal dan membantu meningkatkan ekonomi digital Indonesia. Tahun ini, mereka akan menggelar Line Bot Competition dan Line Creative 2017.
"Line ke depan tidak sekadar aplikasi pesan, tapi lebih luas lagi," pungkas Ongki.
(afr/asj)
Sumber
comment 0 comments
more_vert