Perusahaan asal Prancis, Thales Alenia Space dipilih oleh Telkom untuk membidani produksi satelit Telkom 3S yang dalam hitungan hari akan diluncurkan di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan.
Thales sendiri bukannya baru kali ini memproduksi satelit untuk perusahaan Indonesia. Dahulu pada 2009, perusahaan ini juga merupakan bidannya satelit Palapa D milik Indosat.
Saat berkunjung ke salah satu pabrik tempat pembuatan Telkom 3S di Cannes, Prancis, Head of Assembly Integration and Test of Satellite Thales Alenia Space, Phillipe Breton, sempat bercerita tentang pengalamannya delapan tahun lalu.
Phillipe waktu itu ikut mengawal Palapa D mulai dari pembuatan hingga peluncuran. Satelit Palapa D yang diproduksi oleh Thales kala itu menggunakan platform Space Spacebus 4000B3 dan memiliki 40 transponder yang terdiri dari 24 standar C-band, 11 extended C-Band serta 5 Ku-band.
Saat diluncurkan, satelit Palapa D ini memiliki berat 4100 kg dan tenaga payload sebesar 6 kW ini jangkauannya mencakup Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Australia.
Dalam catatan, satelit Palapa D ini diluncurkan di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) menggunakan wahana luncur Chang Zheng 3B pada 31 Agustus 2009 pukul 17:28 waktu lokal, atau 16:28 WIB.
Peluncuran ini merupakan peluncuran pertama yang dilakukan oleh China dalam rentang waktu empat bulan sebelumnya, dan yang ke-13 bagi roket Chang Zeng 3B kala itu.
Namun, beberapa jam setelah peluncuran, NASA Spaceflight membawa kabar buruk. Telah terjadi kegagalan pada roket dalam menempatkan Palapa D di orbitnya. Meskipun itu bukan tanggung jawab Thales, tapi itu sempat membuat Phillipe ketar-ketir.
"Kami langsung melihat ada anomali dalam kejadian itu. Kami langsung turun tangan untuk menangkap satelit itu serta mengembalikannya ke jalur aslinya. Ini salah satu tanggung jawab kami, walau kami bukan penanggungjawab peluncuran," ujarnya di Cannes, Prancis.
Diakui olehnya, dampak dari aksi itu, usia satelit jadi berkurang. Tetapi kata Phillipe, itu resiko yang mau tak mau ditempuh, ketimbang satelit tak masuk orbit dan hilang di angkasa. Aksi manuver mengembalikan Palapa D ke slot orbitnya itu salah satu monumental di industri satelit.
"Sementara kali ini, untuk Telkom 3S peluncurannya menggunakan Arianespace. Perusahaan ini punya reputasi tinggi dengan tingkat kegagalan rendah. Dari 80 kali peluncuran, mereka cuma mengalami masalah satu kali saja," pungkas Phillipe.
Satelit Telkom 3S sendiri rencananya akan diluncurkan dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan pada 14 Februari waktu setempat antara 06.39 dan 08.05 atau UTC 21:39 dan 23:05 PM.
Sementara di Indonesia, peluncurannya diperkirakan pukul 04.39 WIB pada 15 Februari WIB. Setelah meluncur selama 10-15 hari, satelit ini akan didorong oleh roket peluncur untuk masuk ke orbit 118 derajat bujur timur agar bisa beroperasi di atas Pulau Kalimantan.
Satelit yang akan diterbangkan oleh Flight VA235 menggunakan roket Ariane 5 ini akan memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder C-Band dan 8 transponder Extended C-Band, serta 10 transponder Ku-Band. (rou/asj)
Sumber
comment 0 comments
more_vert