Nama Kudo diperbincangkan setelah muncul pemberitaan yang menyebutkan Grab berencana mencaplok layanan online payment ini. Kudo memang punya sejumlah daya tarik yang membuatnya potensial dilirik.
Didirikan Juli 2014, misi startup yang satu ini adalah menyediakan solusi praktis untuk marketplace dan ekosistem pembayaran di Indonesia. Kudo sendiri merupakan singkatan dari Kios Untuk Dagang Online.
"Kudo memberi kemudahan bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan pembelanjaan e-commerce bagi yang tidak memiliki akses atau tidak mau bertransaksi online. Lewat Kudo, mereka bisa bertransaksi online secara tunai. Bekerjasama dengan berbagai perusahaan e-commerce, Kudo menawarkan hingga jutaan produk," demikian Kudo menggambarkan profil perusahaannya, seperti dikutip dari website resmi Kudo, Selasa (14/2/2017).
Adalah Albert Lucius dan Agung Nugroho, dua orang penting di balik Kudo. Mereka adalah lulusan Haas Business of School, UC Berkeley. Albert selaku CEO (Chief Executive Officer) pernah bekerja di Apple sebagai spesialis interface selama dua tahun sejak 2010. Sedangkan Agung Nugroho yang menjadi COO (Chief Operating Officer) berpengalaman selama kurang lebih empat tahun di perusahaan The Boston Consulting Group.
Latar belakang berdirinya Kudo adalah karena sebagian warga Indonesia masih memiliki keterbatasan akses internet, rekening bank, dan kartu kredit sehingga belum bisa merasakan pengalaman berbelanja online.
Melihat adanya kesenjangan antara perdagangan online dan offline ini muncul ide untuk mendirikan suatu platform untuk menghubungkan antara pelaku bisnis online dengan para pelanggan offline melalui jaringan agen.
Berawal dari hanya 21 karyawan, tahun lalu Kudo telah berkembang menjadi sebuah perusahaan teknologi dengan lebih dari 350 karyawan. Pada September 2016, Sukan Makmuri, seorang veteran di Silicon Valley selama lebih dari 20 tahun dan CEO Kaskus, bergabung sebagai CTO (Chief Technology Officer) dan melengkapi jajaran C-level Kudo.
Sejauh ini, Kudo telah menjalin kerjasama dengan beberapa mitra bisnis. Di sektor e-commerce, Kudo bekerjasama dengan Bukalapak, Lazada, Elevenia, Berrybenka, Hijabenka, Muslimarket, Sociolla, Lakupon, dan Pesona Nusantara.
Selain itu, Kudo juga telah menjalin kerjasama dengan Bank BTPN dalam mewujudkan inisiasi rencana strategis bersama. Momentum penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan dalam International Fintech Festival and Conference 2016 pada Agustus 2016 dan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran menterinya.
Melalui strategi yang dijalankan, Kudo berkomitmen untuk terus memberdayakan wirausaha digital Indonesia hingga mencapai lebih dari 1.000.000 agen di seluruh wilayah Indonesia.
Dikonfirmasi mengenai kabar ini, baik Grab Indonesia dan Kudo menolak memberikan komentar. "Kita gak bisa komen untuk rumors in the market. Thanks," singkat Chief Operating Officer Kudo Agung Nugroho.
Grab Indonesia pun memberikan respons yang sama. "Mohon maaf sebelumnya, kami belum bisa komentar soal itu," kata Public Relation Manager Grab Indonesia Dewi Nuraini. (rns/fyk)
Sumber
comment 0 comments
more_vert